Pages

Selasa, 06 Januari 2015

Analisis penerapan formulasi fisika dalam bidang informatik Sensor gravitasi pada system android Sensor gravitasi

 Analisis penerapan formulasi fisika dalam bidang informatik Sensor gravitasi pada system android
 Sensor gravitasi adalah sensor yang berkaitan dengan gaya gravitasi dalam m/s2 yang diterapkan ke perangkat pada tiga sumbu fisik (x, y, z). Ini mengukur komponen vektor gravitasi saat perangkat tersebut ketika istirahat atau bergerak perlahan.
Implementasi dan manfaat dari sensor gravitasi
 dapat digunakan dengan kontrol game dengan menggunakan gerak miring dapat juga digunakan pada beberapa aplikasi lain. Sensor ini biasa berkaitan dengan sensor lain seperti contohnya accelerometer dan lainnya. Beberapa perbedaan antara accelerometer dan gravitasi adalah accelerometer memberikan kembali jumlah seluruh kekuatan diterapkan ke perangkat anda, sedangkan sensor gravitasi mengembalikan hanya pengaruh gravitasi. Jika anda ingin mengecualikan gravitasi dari percepatan, Anda dapat menggunakan filter high-pass atau hanya mengurangi nilai-nilai sensor gravitasi dari nilai-nilai sensor accelerometer namun tidak yakin metode mana yang memberikan presisi yang lebih baik.
Dari contoh di atas bahwa sebuah sensor di perlukan penerapan ilmu fisika yang behubungan dengan system koordinat tertentu dalam satu contoh:
Sistem Koordinat 2 dan 3 dimensi


 
 Untuk menyatakan posisi sebuah benda di dalam ruang, dibutuhkan suatu sistem koordinat yang memiliki pusat koordinat (origin) dan sumbu koordinat (axis). Sistem koordinat yang  paling dasar/sederhana adalah Kartesian (Cartesian). Jika kita berbicara ruang 2 dimensi, maka koordinat Kartesian 2 dimensi memiliki pusat di O dan 2 sumbu koordinat yang saling tegaklurus, yaitu x dan y. Dalam Gambar 1, titik P dinyatakan dalam koordinat x dan y. Gambar 1. Koordinat Kartesian 2 dimensi (x, y) Selanjutnya koordinat Kartesian 2 dimensi dapat diperluas menjadi Kartesian 3 dimensi yang  berpusat di O dan memiliki sumbu x, y dan z. Pada Gambar 2, titik P dapat dinyatakan dalam x, y dan z. OP adalah jarak titik P ke pusat O. Gambar 2. Koordinat Kartesian 3 dimensi (x, y, z) Koordinat Kartesian 3 dimensi (x, y, z) pada Gambar 2 dapat diubah menjadi Koordinat Bola (Spherical Coordinate) 3 dimensi (r, Alpha, Beta) seperti pada Gambar 3. Dalam koordinat Kartesian 3 dimensi, seluruh koordinat (x, y dan z) berdimensi panjang. Sedangkan dalam koordinat bola, terdapat satu koordinat yang berdimensi panjang (yaitu r) dan dua koordinat lainnya berdimensi sudut (yaitu Alpha dan Beta). Titik P masih tetap menyatakan titik yang
 
 
sama dengan titik P pada Gambar 2. Jarak titik P ke pusat O sama dengan r. Jika titik P diproyeksikan ke bidang datar xy, maka sudut antara garis OP dengan bidang datar xy adalah Beta. Selanjutnya sudut antara proyeksi OP pada bidang xy dengan sumbu x adalah Alpha. Gambar 3. Koordinat Bola tiga dimensi (r, Alpha, Beta) Hubungan antara (x, y, z) dengan (r, Alpha, Beta) dinyatakan dalam transformasi koordinat  berikut.
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

 

Blogger news

Blogroll

About